Kisah Silicon Valley #68 – Asal-Usul Tak Terduga Brand Acer Predator

Pada tahun 2008, mengikuti tren gaming yang semakin populer, Acer merilis lini gamingnya sendiri. Berbeda dengan produsen terkemuka dunia menyerupai Dell dan HP yang mendapat manufaktur gamingnya dengan cara akuisisi, Acer menentukan untuk menyebarkan divisi gamingnya sendiri. Produk pertama mereka ialah sebuah perangkat desktop dengan CPUCore 2 Extreme atau Core 2 Quad processors, dua VGA GeForce 8800 GT 512MB di SLI, mainboard NVIDIA nForce 780i SLI dan RAM 8GB yang mana merupakan spek ekstra tinggi untuk tahun tersebut. Desktop tersebut mempunyai fitur ekstra berupa Creative Sound Blaster X-Fi Platinum, dual optical drive, dengan salah satunya mendukung Blu-ray atau bisa menangani format Blu-ray dan HD DVD, juga setup opsional dengan pendingin watercooling. Lebih keren lagi, cara membuka desktop tersebut mengingatkan kita akan Lamborghini dengan pintu yang bergeser ke atas. Acer Aspire Predator adalah nama yang kemudian dipilih untuk ‘menjual’ produk tersebut. Nama yang keren sekali bukan? Tapi dari mana bekerjsama Acer mendapat ide nama tersebut? Hardware Editor blog Rockpapershotgun, Katharine Castle menelusuri riwayat nama Predator dari Acer, yang ternyata bahkan diceritakan dalam sebuah komik (yang tentu saja hak terbitnya dimiliki Acer sendiri).

Komik berjudul Predator League ini dibuka dengan kisah ilmuwan Acer yang berupaya mencari sumber energi terbarukan untuk planet bumi yang tengah sekarat. Oke, saya tahu protes kamu, kenapa bukan tim militer, astronot NASA, ataupun perusahaan industri energi menyerupai umumnya film sains fiksi? Jawabannya: Suka-suka yang bikin komik lah. Kaprikornus beginilah settingnya: Sekelompok tim manufaktur hardware PC ialah impian terakhir umat insan untuk mengatasi polusi dan menipisnya sumber materi bakar minyak kita.

Saat tim ini menjelajahi dunia alien antah berantah, secara tidak sengaja mereka menemukan protal ke sebuah dunia interdimensi. Di sana mereka harus menghadapi sebuah kelompok misterius yang menantang insan bumi untuk bertempur…. Dalam sebuah PERTANDINGAN GAME MOBA ANTAR-GALAKSI. Dalam pertempuran yang mempertaruhkan nasib umat insan ini, Acer memutuskan untuk mengumpulkan tim tangguh guna menghadapi para Alien, sekelompok gamer tanpa tanding yang akan menyelamatkan dunia!

Kelompok ini bukan insan sembarangan, sebab untuk masuk ke dalam kelompok elit Predator League ini, seseorang harus mempunyai ‘kemampuan gaming dan hacking yang unggul’, ‘refleks mengendalikan tombol sempurna’, dan ‘kecekatan fisik yang luar biasa’. Setiap orang ini akan mengendalikan komputer yang disebut ‘avatar mematikan hasil rekayasa insan dengan sumbangan kemampuan mesin’. Oke semuanya terdengar keren kalau kita mengabaikan kisah yang abstrak ini.
Mengumpulkan tim ini bukan hal yang gampang sebab gamer tipe ini umumnya ‘menolak untuk terlibat urusan duniawi’, sehingga Acer harus mencari dengan segenap daya upaya dengan memanfaatkan hacker-hacker hebat milik Acer yang sudah ternama di seluruh dunia.

Satu per satu grup penyelamat dunia pun terkumpul. Orang pertama ialah seorang super-hacker berjuluk Ninja of the dark web. Dia ialah seorang laki-laki mengenakan hoodie warna ungu yang konon merupakan hacker terbaik di dunia.
Anggota berikutnya ialah seorang petinju macho yang rajin berlatih untuk ‘menjaga kebugaran raga’ miliknya yang tentu saja akan bermanfaat untuk melaksanakan sesi gaming super intens. Dia ialah paduan tepat antara otak dan otot di bumi.

Anggota ketiga tim ini ialah seorang gadis yang merupakan juara dunia MOBA selama bertahun-tahun tanpa pernah terkalahkan. Tentu saja ia ialah aset berharga untuk bertempur (dalam MOBA) antar dimensi! (Hmm, sosoknya menyerupai Scarlet Johansson dalam kostum Black Widow-nya)

Kecantikan tentu saja ialah bonus. Digambarkan cowok-cowok gamer seluruh dunia berebut untuk menantangnya atau berkencan dengannya. Entah apakah daya tarik fisik ini akan bermanfaat untuk melawan alien dari dimensi lain.

Komik ini bahkan menyoroti secara khusus bagaimana gadis ini menjadi juara MOBA terus-menerus. Yaitu dengan tatapan mata yang mengalihkan dunia para pemain lain, merusak konsentrasi mereka dan balasannya mengakibatkan gadis ini juara. (Sekali lagi, mungkin ini akan bermanfaat melawan alien lintas dimensi)

Karakter selanjutnya ialah seorang ‘gamer kelana’, yang ‘membakar kemarahan dalam jiwanya’ dengan cara bermain game dan tak terkalahkan dalam game MMO (Massive Multiplayer Online). Hasratnya hanya satu: Bermain game. Dia keliling dunia untuk memenangkan semua turnamen MMO. (Oke, abaikan saja fakta bahwa kau tidak perlu keliling dunia jikalau ingin memenangkan sebuah turnamen game ONLINE).

Terakhir ialah seorang anggota militer dengan ‘kecerdasan bertempur dan strategi’ tiada tara. Dia ialah seorang ‘berjiwa pemimpin’ dengan ‘potensi tanpa batas’. Sayang komik ini tidak menceritakan secara detail budi antara spesialis dalam dunia militer tiba-tiba sanggup memakai komputer terbaik milik Acer.

Individu-individu adiluhung ini kemudian bergabung membentuk tim Predator League dan siap menghadapi ‘ancaman dan musuh tak terbayangkan’ dari dunia lain yang harus ditaklukkan melalui sebuah turnamen game.

Singkat cerita, komik ini dirilis oleh Acer, kemudian dijadikan justifikasi untuk membentuk tim gamer dalam menghadapi turnamen-turnamen game internasional, dan tentu saja ‘dipersenjatai’ dengan produk-produk gaming milik Acer yang mempunyai brand Predator. Keberadaan tim dan komik ini dijadikan materi promosi oleh Acer untuk produk-produk gaming miliknya.
Acer berharap orang-orang yang membaca komik tersebut akan ingat bahwa monitor Acer yang mereka gunakan ialah monitor yang dipakai para ilmuwan Acer untuk menyelamatkan dunia. Orang juga akan teringat usaha tim setiap kali memakai Laptop Predator yang mendukung tim menghadapi alien dimensi lain. Kemudian dengan memakai headset Acer, mungkin kau akan mendengar komunikasi dari dimensi lain menyerupai dikisahkan dalam komiknya.
Terlepas dari kisah komik abstrak yang mengiringi rilis lini produk Predator, lini Game Acer banyak mendapat kebanggaan sebab kapabilitas dan ketangguhannya. Lini game inilah yang mengangkat nama produk-produk lainnya. Jika sebelumnya Acer identik dengan produk (maaf) ‘murahan’, maka dengan adanya lini gaming tersebut, masyarakat mulai percaya bahwa Acer telah berkembang menjadi lebih tangguh dan reliabel. Kepercayaan orang-orang ini tentu saja kemudian ikut mendorong penjualan produk Acer sehingga bisa masuk ke jajaran lima besar dunia dan konsisten di sana semenjak tahun 2010.
Referensi
Castle, Katharine. (2018). Acer’s Predator hardware merk has comicbook origin story so awful that it’s amazing. Rockpapershotgun.
Sumber: https://winpoin.com/
0 Response to "Kisah Silicon Valley #68 – Asal-Usul Tak Terduga Brand Acer Predator"
Post a Comment