Kisah Silicon Valley #61 – Republic of Gamers: Brand yang Berawal dari Motherboard Gaming Terbaik

“Kami mempunyai tim user experience, tim kamera, tim keyboard, tim touchpad, tim khusus layar, tim daya, bahkan tim untuk engsel dan tim stylus,” ujar Jerry Shen dikala ditanya ihwal bagaimana ASUS membentuk produk-produknya. “Dengan tim jago menyerupai ini, kami mempunyai wawasan mendalam dan kematangan untuk berinovasi. Inovasi tanpa kesempurnaan, bukanlah inovasi.”
ASUS kemudian membuktikan ucapan Jerry Shen ini melalui serangkaian penemuan terhadap komponen komputer berkinerja tinggi yang mempunyai pengalaman pengguna menyenangkan. Menyasar khusus kalangan gamer, ASUS terus menyempurnakan pengalaman pengguna melalui komponen dan periferal menyeluruh yang seakan memaksa gamer masuk ke dalam komunitas khusus buatan ASUS: Republic of Gamers!
Induk sejarah ROG: Motherboard
Semua berawal dari tahun 2006. Saat itu industri PC sedang tumbuh berkembang dengan begitu pesat. Demikian juga segmen gaming yang merupakan pecahan dari perkembangan PC. Gamer yaitu komunitas yang mendorong industri PC berkembang sampai batas yang sangat jauh. Komunitas ini sangat terobsesi oleh upaya peningkatan kinerja PC. Mereka menyesuaikan dan mengubah hardware untuk mendapatkan clock speed yang semakin tinggi disertai dengan frame rate yang semakin mulus. Dengan didorong oleh upaya komunitas ini, semakin banyak pengguna kasual yang ikut serta melakukan overclocking dan juga meningkatkan kinerja hardware, termasuk juga upaya pendinginan yang bahkan mendekati batas nol. Melakukan modding pada casing dan komponen lainnya kemudian menjadi tindakan yang terkenal di antara para penggemar komputer.
ASUS dengan cepat mengenali pentingnya komunitas yang antusias terhadap PC ini. Banyak teknisi R&D ASUS juga merupakan gamer yang berdedikasi serta penghobi overclocking. Raksasa manufaktur PC Taiwan ini kemudian berupaya membantu para tweaker untuk memaksimalkan potensi dari CPU dan GPU miliknya seraya juga mengakibatkan kinerja PC lebih gampang untuk disesuaikan. Pengembangan hardware generasi gres kemudian dipusatkan untuk mendorong batas pengalaman pengguna ke tingkat tertinggi. Bagi anggota komunitas, ini merupakan sebuah tingkat kemewahan baru.

Kisah ROG dimulai dengan Crosshair, ini merupakan tipe komponen gres produksi ASUS yang menetapkan standar gres bagi para penghobi motherboard di abad prosesor Athlon 64 dual-core untuk soket AM2. Motherboard ini memperlihatkan performa yang gampang di-tweaking, sangat intuitif dan antarmukanya memudahkan gamer dan pengguna biasa dengan gampang mendapat beberapa MHz lebih cepat. Ini merupakan motherboard yang menyatukan veteran dan newbie bersama-sama. Media Teknologi dan para pengguna menyanjung Crosshair alasannya yaitu kinerja dan perhatiannya atas detail. Ke depannya, Crosshair dikenal sebagai generasi pertama ROG yang kemudian disusul oleh produk-produk lainnya.

Para penggemar PC tentu saja merindukan pengetahuan dan kontrol. Mereka menginginkan wawasan ke dalam setiap aspek mengenai bagaimana sistem beroperasi, serta kemampuan untuk mengubah aneka parameter seketika. Selama bertahun-tahun, ROG memungkinkan komunitas ini untuk menelusuri, bukan hanya BIOS dan aplikasi tweaking konvensional, akan tetapi juga melalui metode yang unik. Seri selanjutnya, Rampage Extreme yang dirilis pada tahun 2008 memperkenalkan tombol TweakIt yang memadukan modul LCD eksternal. Kontrol ini memungkinkan tweaker menyesuaikan clock speed dan tegangan secara eksklusif tanpa perlu masuk ke BIOS atau menunggu OS loading. Tampilan khususnya akan menyediakan variabel sistem penting yang sanggup dibaca seketika dan memungkinkan pengguna untuk menentukan antara BIOS yang berbeda dikala melakukan booting.
Grafik yang mendapatkan treatment dari ROG
Dalam denah menyeluruh kinerja CPU yang merupakan otak komputer, sebuah tampilan game tentu saja tidak lepas dari urusan grafik. Kartu grafik bahkan merupakan komponen penting dalam kinerja gaming. Makara sangat alamiah ketika divisi Republic of Gamer kemudian juga merancang sebuah kartu grafis yang tentu saja kompatibel untuk motherboard-motherboard yang diproduksinya.
ASUS masuk ke arena grafik komputer dengan produk Matrix EN9600GT dan EN9800GT pada tahun 2008. Seperti halnya motherboard buatan mereka, kartu grafis ini juga sangat gampang dikustomisasi. Pengguna sanggup dengan gampang menyesuaikan clock speed, tegangan, dan sikap kipas yang terpasang hanya dengan beberapa klik pada software khusus yang terpasang di komputer.

Kartu produksi ASUS yang memakai label ROG ini juga mempunyai banyak fitur cerdas. Salah satunya yaitu algoritme pendingin proaktif yang bereaksi mengubah beban GPU tanpa perlu menunggu efek temperatur terkait. Makara algoritme tersebut secara otomatis mencegah VGA menjadi terlalu panas sebelum benar-benar panas.
Laris di pasaran, generasi selanjutnya pun segera diluncurkan ASUS pada tahun 2009. Matrix GTX 285 mulai menyerupai dengan ‘VGA game’ yang kita kenal dikala ini. Komponen ini mempunyai logo yang sanggup berubah warna alasannya yaitu LED RGB yang terpasang padanya. Bukan hanya sekedar untuk gaya, warna ini memperlihatkan mode yang dijalankan oleh VGA. Misalnya, dikala VGA berjalan dalam Safe Mode atau sedang dalam beban kerja berat, maka akan ditampilkan warna yang berbeda.

VGA ini juga mempunyai tombol khusus untuk kipas dan juga tombol TweakIT yang memungkinkan adaptasi tegangan listrik pada Matrix GTX 580. Ini memudahkan pengguna untuk dengan cepat mengubah sistem sesuai kondisi yang diinginkan.
Aneka produk berlabel ROG mulai membanjiri pasaran
Penerimaan komunitas pengguna komputer yang cukup baik kemudian mendorong ASUS untuk mengembangkan brand ROG ini. Bukan hanya komponen internal untuk PC, ASUS mulai memakai merk ROG untuk aneka perangkat dan periferal produksi ASUS.

Monitor merupakan salah satu periferal awal yang kemudian memanfaatkan merk ROG. ASUS sebelumnya sudah mempunyai manufaktur monitor tersendiri. Praktis saja bagi ASUS untuk beralasan bahwa performa CPU dan kartu grafis yang luar biasa perlu didukung oleh monitor yang mempunyai kemampuan mumpuni. Tak berapa lama, ASUS pun memperkenalkan monitor yang masuk dalam lini ROG. Keistimewaan monitor ini tentu saja kejernihan layar serta refresh rate yang bisa mendukung kemampuan game yang memerlukan grafis tinggi. ROG Swift PG278Q yaitu monitor gaming pertama ASUS yang mengimplementasikan teknologi G-Sync. Monitor ini bisa menyesuaikan refresh rate dan frame rate sampai 144 HZ atau 144 FPS – pada masa itu, monitor ini memperlihatkan performa yang mulus dan lag yang minimal.
Label Republic of Gamers pun mulai tersebar di banyak sekali komponen yang memainkan peranan penting terhadap bagaimana memakai sebuah PC. Keyboard dan mouse dengan merek ROG pun dirilis untuk memperlihatkan pengalaman menyeluruh kepada pengguna. Produk mouse pertama ROG diberi nama Gladius. Perangkat ini memakai switch Omron yang terkenal di antara gamer. Switch ini diklaim memungkinkan durabilitas sampai 20 juta klik, sangat manis untuk penggunaan game.

Lini Republic of Gamers pun semakin tepat dengan hadirnya laptop pertama di bawah merk spesifik ini pada tahun 2008. ASUS ROG G70 merupakan laptop berkinerja tinggi dengan bentang layar 17″ dengan segala spek tinggi pada masa itu. CPU dual-core, GPU dual core, Dual storage, dan kipas pendingin ganda. Monitornya bahkan mempunyai layar ganda yang memungkinkan gamer tetap memantau pesan dan email dikala bermain game. Ini merupakan sebuah teknologi unik pada zaman tersebut.

Generasi laptop ROG selanjutnya, G73, mempunyai desain yang unik terinspirasi dari pesawat stealth F-117. Pada tahun rilisnya, G73 bisa memainkan semua game yang memerlukan resource tinggi dan di luar merk Alienware yang juga terkenal di masa itu, ini yaitu salah satu laptop di antara sedikit yang bisa melaksanakan itu. Desain unik ini juga pertanda sedikit pergeseran terhadap filosofi ASUS. Jika pada awalnya ASUS dikenal sebagai perusahaan yang sangat mengutamakan engineering alias performa di atas bentuk, Jerry Shen mengungkapkan bahwa “Desain sekarang juga menjadi prioritas bagi ASUS. Dalam setiap generasi, kami berupaya melaksanakan banyak penyempurnaan, dan kami juga sedikit mengubah cara pandang kami, baik ini smartphone sampai PC.”
Setelah kesuksesannya di abad laptop, ROG juga memproduksi desktop berkinerja tinggi yang diperuntukkan untuk game. G20 dan R8 yaitu produk desktop Republic of Gamers yang pertama diperuntukkan bagi kalangan gamer.

Hingga kini, ASUS belum berhenti berinovasi dalam mendukung komunitas gamer dalam mengekspresikan diri dan memuaskan hobinya. Berbagai produk dengan label ROG terus diluncurkan dengan mengantisipasi kebiasaan gres gaming di masa mendatang, menyerupai AR/VR atau holografis dan tak lupa juga produk yang tampaknya akan heboh di selesai tahun 2018 nanti: smartphone ROG!

“ROG milik kami telah mendukung VR dan untuk perangkat yang sanggup dikenakan di kepala, kami menetapkan untuk menunggu sampai tim teratas kami menyempurnakan teknologinya sebelum kami berfokus pada perangkat khusus VR,” ujar Jerry Shen terkait pertanyaan ihwal bagaimana ASUS menyambut masa depan, utamanya melalui merk ROG yang selalu mendukung komunitas gamer, yang mana tentu saja merupakan cerminan implementasi teknologi tercanggih dalam sebuah perangkat komputasi.
Referensi
Gaslor, Geoff. (2016). 10 years in the Republic of Gamers – A History of Innovation. EdgeUp Asus.
Low, Aloysus. (2016). Innovation without perfection isn’t innovation, ASUS CEO says. CNet.
Sumber: https://winpoin.com/
0 Response to "Kisah Silicon Valley #61 – Republic of Gamers: Brand yang Berawal dari Motherboard Gaming Terbaik"
Post a Comment