Beli Windows Phone di 2017? Why Not?
Sudah menjadi sifat alami insan kalau mereka takut akan ditinggalkan, atau merasa tidak nyaman kalau berbeda dengan yang lainnya. Kadang pula kita merasa gamang alasannya kita menyukai sesuatu, namun sulit sekali untuk mendapatkannya.
Jika kau kadang merasa menyerupai itu, tidak masalah, alasannya itu sudah menjadi sifat alami manusia. Kita sanggup melihat kejadian ini dimana saja, termasuk dalam problem membeli smartphone. Tapi, kadang perasaan itu sangat berpengaruh hingga mengaburkan logika.
Jika dipikirkan sejenak saja secara Logis…
Sebelum saya membeli sebuah gadget, mulai dari zaman SMP, saya selalu bertanya pada diri sendiri, “Kenapa dan untuk apa saja saya beli hp ini?”
- Saya suka sekali musik, maka saya cari hp yang manis buat mutar MP3 dan ada MicroSD nya.
- Saya pas Sekolah Menengah Pertama gendut, jadi saya cari hp yang ukurannya tidak sesak di saku.
- Saya suka main game, tapi budget terbatas, maka saya menentukan yang mendukung Java atau minimal menggunakan OS S40v3a.
- Saya tidak terlalu suka foto-foto (saat itu), jadi saya tidak perlu mempermasalahkan kamera.
Akhirnya saya menentukan Nokia 5310 XM. Logis bukan? Dan ya, ketika itu saluran internet masih sangat terbatas, warnet pun masih jarang sekali, jadi saya bela-belain untuk membeli tabloid PULSA seminggu sebelum membeli hp.

Hal itu sanggup dengan gampang kita terapkan untuk ketika ini. Jika saja, kita mau logis dan tidak perlu berpikir susah-susah, ada banyak pilihan yang logis untuk kita. Misal:
- Pekerjaanku menuntut sering menggunakan Skype, maka Windows Phone yaitu pilihan yang sempurna (karena Skype di WP paling reliable).
- Ah, saya sih pakai hp yang penting kekal dan lancar, maka iPhone pilihannya.
- Aku suka gonta ganti tema, suka oprek software, maka beli saja Android.
Jadi, beli Windows Phone di 2017? Why not? Kalau kau memang suka, ya beli saja. Toh yang beli kamu, dengan uangmu, tidak mengganggu kehidupan orang sekitarmu. Lagipula masih banyak kok kelebihan dari Windows Phone (Baca Juga: 7 Kelebihan Lumia 950 yang Masih Dapat Kamu Banggakan 2017)
Artinya,
- Windows Phone bukan untuk semua orang? Iya.
- iPhone (iOS) bukan untuk semua orang? Iya.
- Android bukan untuk semua orang? Iya.
Karena, Windows Phone merupakan smartphone untuk orang yang ingin/memerlukan Windows Phone. Prinsip ini berlaku juga untuk iPhone, dan Android. Kalau tidak perlu atau tidak suka, kenapa beli?
Takut tidak mendapatkan update? Lihat para pengguna Android, mereka sabar saja kok cuma diupdate sekali saja semenjak dirilis (ehh). Praktis sekali bukan kalau melupakan perasaan?
Lantas, apakah perasaan atau sifat psikologis itu tidak penting?
Penting juga kok.
Saya langsung menulis di 3 portal sekaligus, DroidPoin, WinPoin, dan MacPoin, otomatis saya butuh ketiganya. Saya termasuk laskar mahasiswa instan, alias kere. Jelas sekali berat membeli 3 perangkat sekaligus. Tapi kecintaan saya terhadap teknologi memang tak terbantahkan, maka dari itu saya bekerja ekstra untuk memenuhinya. Menulis artikel disini, mengirimkan submisi cerpen/dongeng ke majalah dan koran, mendapatkan komisi ilustrasi dan desain logo, belum menggambar komik untuk skripsi (iya, kuliah saya peternakan, tapi skripsi saya berafiliasi dengan komik).
Asalkan dikerjakan demi sesuatu atau seseorang yang dicintai, mau banting tulang menyerupai apapun, kita rela melakukannya. Karena cinta itu simply absurd.
- Saking cintanya dengan Windows Phone, kau rela beli paket lengkap flagship nya.
- Saking cintanya dengan iPhone, mulai dari laptop hingga jam tangan produk Apple semua.
- Saking cintanya dengan Android, kau rela memesan Google Home yang belum dijual di Indonesia.
Dengan melibatkan perasaan kita sanggup meraih apa yang kita inginkan lebih jauh. Kita sanggup jadi expert dalam bidang atau hal yang kita cintai. Itulah kenapa kau harus berjuang untuk membeli smartphone yang kau sukai, alasannya rasa cinta itu semakin dalam kalau semakin mengenal pasanganmu bukan?

Kesimpulan
Jika kau ingin membeli smartphone, sederhana saja beli apa yang kau inginkan atau butuhkan. Selesai. Setelah artikel panjang lebar, kesimpulannya begitu saja.
“Tapi saya suka sekali Windows Phone, sedangkan pekerjaanku butuh aplikasi yang ga ada di Windows Phone.” Sederhana saja, beli saja kebutuhanmu dulu, dengan bekerja keras, kau sanggup segera memenuhi cintamu. Dari 7 miliar manusia di bumi, tidak ada yang berhak melarangmu mempunyai lebih dari 1 smartphone bukan? (kecuali kalo uangnya dari orang tua) :)
Sebagai penutupan, mungkin kau sanggup menonton kembali video ini :)
https://www.youtube.com/watch?v=6BD0VyFgsVQ&list=LLTXYeMz6BlBEARDFcqMwuPA&index=107
Sumber: https://winpoin.com/
0 Response to "Beli Windows Phone di 2017? Why Not?"
Post a Comment