Beberapa Mitos Keliru yang Sering Dituturkan Tentang PC (Part 1)

Pernah dalam sebuah kesempatan, Edo, yang sangat suka game PC, mengunjungi sentra penjualan software game di Malang untuk mencari permainan yang menarik. Mbak penjaga toko yang manis ibarat Cindy Yuvia menyambutnya dengan senyum akrab, “Cari game apa Mas?”

Edo menjelaskan dengan berapi-api, “Saya ingin game puzzle Mbak. Misteri gitu. Yang animasinya bagus, banyak grafisnya, pokoknya yang benar-benar menantang dan susah dipecahkan!”

“Hmmm,” ujar mbak manis sesudah berpikir beberapa saat, “Apa Mas sudah coba Windows Vista?”

Yup. Itu yakni salah satu ilustrasi betapa dunia teknologi memang seringkali dekat dengan mitos yang terkadang gaungnya tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Beberapa waktu kemudian Winpoin mengulas perihal beberapa mitos keliru yang sering dituturkan perihal smartphone dalam dua seri part 1 dan part 2. Kali ini, Winpoin ingin membahas perihal mitos serupa yang sering kita temukan dalam dunia PC dan serasa dekat dengan kehidupan kita sehari-hari kala memakai PC. Apa sajakah mitos-mitos tersebut?

 

RAM lebih besar selalu mempercepat PC kamu

Menambahkan RAM tentu saja tidak akan mengakibatkan PC lebih buruk, asalkan sesuai “syarat dan ketentuan yang berlaku” – ibarat contohnya RAM yang ditambahkan harus kompatibel satu sama lain, dari merek yang sama, dan besarannya sebisa mungkin sama (misal 4GB + 4GB atau 2GB + 2GB). Namun apakah RAM lebih besar akan selalu mempercepat komputer? Jawabannya: tidak selalu.

RAM akan mempercepat pemrosesan apabila memang PC kau ‘haus’ akan RAM komplemen akhir dipakai untuk jadwal berat. Contoh jadwal berat antara lain game yang meminta resource besar, software pemrosesan media berat, atau virtual machine yang berat.

Jika pemakaian kau sedang-sedang saja, maka kecepatan PC akan stagnan meskipun kau menambahkan RAM. Contoh nyatanya, kalau kebutuhan kau hanya untuk mengetik, maka menambahkan RAM sampai 16GB yakni sebuah pemborosan. Lebih efektif bila dana kau alihkan ke sektor lain yang menunjang pemakaian PC kamu.

 

CPU dengan lebih banyak core niscaya lebih cepat

Ada kemiripan antara PC dan smartphone dalam hal prosesor. Banyak orang yang salah kaprah mengira bahwa octa core selalu lebih cepat daripada quad core dan quad core selalu lebih cepat dari dual core. Sebenarnya ini belum tentu benar.

Mengapa? Setiap core yakni unit sanksi yang terpisah, dan lebih banyak core memungkinkan komputer kau menjalankan beberapa jadwal yang berbeda di dikala yang bersamaan tanpa kesulitan. Namun dalam hal kecepatan, yang perlu kau perhatikan yakni angka kecepatan prosesornya. Prosesor Dual Core 3GHz terang lebih cepat dari Octa-Core 1.3GHz. Jadi, CPU dengan banyak core belum tentu lebih cepat. Ini hanya memungkinkan kau menangani banyak kiprah lebih gampang dan efisien.

 

Software 64-bit selalu lebih cepat

CPU modern dan OS modern kebanyakan mempunyai system 64-bit. Imej ini mengakibatkan orang berpikir bahwa software berbasis 64-bit akan selalu lebih cepat dari 32-bit. Sistem arsitektur 64-bit memang mempunyai beberapa laba ibarat contohnya kau sanggup memanfaatkan RAM lebih besar, meningkatkan efisiensi (karena sanggup memakai RAM lebih besar, maka pengaturan memori lebih mudah). Bahkan dengan arsitektur 64-bit, komputer kau sanggup mengalokasikan virtual memory per proses sampai mencapai 8TB. Tentu saja ini memungkinkan kau melaksanakan editing photoshop atau video dengan sangat mudah.

Namun ini tidak berarti bahwa software 64-bit selalu lebih cepat, alasannya yakni pada beberapa software yang tidak memerlukan pemrosesan rumit ataupun resource yang besar, maka performanya cenderung sama saja. Contoh nyatanya, beralih dari software MS Office untuk 32-bit ke MS Office 64-bit tidak akan memperlihatkan perbedaan performa, alasannya yakni software ini tidak memerlukan sumber daya besar dalam menjalankannya.

 

CPU dan kartu grafis lebih besar dan lebih cepat itu penting

Mungkin tidak akan ada yang menyangkal bahwa CPU dan kartu grafis yang lebih besar itu lebih baik. Tapi kamu perlu melihat dulu kebutuhan kau sebelum memutuskan untuk memakai CPU dan kartu grafis yang besar.

Misalnya ketika membeli laptop. Dengan laptop berprosesor Core i7 , maka kemungkinan daya yang diperlukan juga jauh lebih besar dibandingkan Core i3. Inilah mengapa kau perlu juga memperhitungkan kebutuhan. Bila kau tidak memanfaatkannya untuk melaksanakan pemrosesan yang benar-benar besar, maka memakai prosesor dan kartu grafis yang lebih kecil namun sesuai kebutuhan akan memperlihatkan kau performa dan durabilitas lebih baik.

 

Mac selalu lebih mahal daripada Laptop/PC Windows

Tidak ada yang menyangkal bahwa produk-produk Apple selalu memperlihatkan kesan glamor dan mengakibatkan kau harus merogoh kantong lebih dalam. Namun benarkah Mac yakni perangkat yang benar-benar mahal? Jika kau membandingkannya dengan laptop atau PC kelas low-end, tentu saja Mac memang benar-benar mahal (Jangan lupa Mac juga termasuk jenis laptop – permainan marketing Apple saja yang seolah mencitrakan Mac bukan merupakan laptop yang sama dengan produk Windows). Namun bila kau membandingkan Mac dengan perangkat Windows yang mempunyai harga sama, maka kau akan mendapati bahwa sebagian besar perangkat Windows di kisaran harga serupa dengan Mac mempunyai spek yang jauh lebih baik. Dalam hal performa juga kau sanggup membandingkan bahwa beberapa laptop Windows (di kisaran harga yang sama dengan Mac) tentu saja mempunyai performa yang sebanding bahkan lebih baik dengan Mac.

 

Karena banyak yang akan dibahas, artikel ini akan dilanjutkan dalam bab kedua.

 

Sumber: https://winpoin.com/

Share this post