Menelaah Penelitian tentang Surface – Validitas Laporan Meragukan

Rekan saya Indra kemarin menuliskan berita perihal lembaga Consumer Reports yang menyatakan ‘pengakuan’ konsumen bahwa Surface device praktis rusak. Sementara terjadi pro dan kontra tanpa ujung terhadap pernyataan tersebut, Daniel Rubino, Executive Editor Windows Central, menuliskan sebuah argumen yang cantik dan ilmiah perihal mengapa kita perlu mencurigai keabsahan laporan dari Consumer Reports tersebut. Terlepas dari status saya yang mungkin ‘lebih condong’ ke arah Microsoft, argumen yang ditulis oleh Daniel tersebut merupakan pembelajaran yang cantik sekali bagi kita, terutama kalau kita berkecimpung di bidang pendidikan dan penelitian. Apalagi di kala media umum ini kita dituntut untuk harus selalu kritis menyikapi sebuah pemberitaan. Oleh alasannya yakni itu, saya tertarik untuk menulis ulang artikel dari Daniel tersebut sebagai materi pembelajaran bagi saya dan teman-teman sekalian, untuk ke depannya menyikapi situasi yang kurang lebih serupa.
Ringkasan Laporan Consumers Report

Consumer Reports merilis sebuah laporan yang menyatakan bahwa perangkat Surface mempunyai tingkat kemungkinan kerusakan yang lebih tinggi dalam beberapa tahun awal kepemilikan. Consumer Reports menyatakan bahwa dari 90.000 pemilik tablet dan laptop (seperempatnya mempunyai Surface), menyatakan bahwa pemilik Surface niscaya akan mengalami duduk kasus sesudah mempunyai perangkat ini dalam jangka waktu dua tahun. Permasalahan umum yang sering terjadi adalah freeze, shutdown tak diduga, dan permasalahan dengan touchscreen. Kamu sanggup membaca laporan selengkapnya di sini.
Penggunaan Metodologi yang Bermasalah
Dengan membaca laporan lengkap dari Consumer Reports, Daniel menelaah satu per satu dan menemukan bahwa metodologi penelitian yang dipakai oleh Consumer Reports bermasalah. Mengapa? Untuk lebih jelasnya, Daniel membandingkan penelitian yang dilakukan Consumer Reports dengan J.D. Power. Sekedar info, J.D. Power yakni lembaga yang gres saja tahun ini menobatkan Surface sebagai perangkat dengan tingkat kepuasan konsumen tertinggi. Berikut perbandingan di antara keduanya:
| Publikasi | Consumer Reports | J.D. Power |
|---|---|---|
| Tipe penelitian | Survei | Survei |
| Sumber | Pelanggan CR | Sampel acak |
| Subjek | Reliabilitas | Kepuasan Pelanggan |
| Jumlah sampel | 90.741 | 2.238 |
| Kesimpulan | Estimasi | Data Kuantitatif |
Sepintas dari tabel di atas, kita sanggup mengetahui bahwa dari perspektif metodologi penelitian ilmiah, penelitian Consumer Reports sanggup dinyatakan cacat. Survei Consumer Reports dilakukan terhadap orang yang berlangganan portal mereka. Di sini segregasi usia, demografi, dan latar belakang tidak ditentukan secara jelas. Bahkan tidak semua sampel yang disurvei mempunyai Surface. Sementara itu J.D. Power setia pada kaidah ilmiah. Menggunakan sampel acak (bahkan J.D. Power mempunyai laporan lengkap perihal identitas, rentang usia, dan demografi sampel), tentu saja netralitas penelitian dari J.D. Power lebih teruji.
Lebih fatal lagi, di bab kesimpulan, Consumer Reports memakai estimasi (jika kau membaca laporan mereka, tertulis kalimat “sebagian besar pengguna Surface”) – Ini merupakan dosa besar dalam sebuah penelitian. Bagaimana seharusnya? Tentu saja kau harus memaparkan dengan detail secara kuantitatif bagaimana hasil survei kamu. Misalnya: “30% responden yang memakai Surface menyampaikan bahwa perangkat ini… dst”. Jika kau mempresentasikan tesis dengan mengungkapkan kesimpulan ‘sebagian besar blablabla’, sudah barang tentu dosen penguji akan membelai lembut kepalamu dengan buku metode penelitian… Satu kontainer… Beserta kontainernya!

Daniel Rubino mengulas dengan detail bahwa kedua lembaga ini gotong royong mempunyai kekurangan dalam menyajikan hasil penelitiannya, menyerupai contohnya bagaimana rentang usia pengguna, berapa usang mereka mempunyai Surface, dan jenis Surface apakah yang mereka miliki, tapi dengan melihat pada kesalahan metpen yang fatal tersebut, maka sanggup pribadi dinyatakan bahwa penelitian J.D. Power mungkin sanggup lulus dengan banyak revisi, sementara Consumer Reports gagal total untuk diuji secara ilmiah!
Riwayat Penelitian

Perlu diingat juga bahwa reputasi Consumer Reports patut dipertanyakan akhir riwayat penelitian mereka sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu, Consumer Reports menunjukkan rekomendasi jelek pada iPhone 4 dan menyebutnya sebagai antennagate. Consumer Reports menciptakan laporan yang tipikalnya kurang lebih sama dengan menyatakan bahwa iPhone 4 mempunyai antena yang tidak memadai untuk penerimaan sinyal radio (yang kita gunakan untuk menelepon) serta menghasilkan tangkapan Wi-Fi yang pendek. Juga terdapat dead grip (sebutan untuk hilangnya sinyal kalau kau memegang iPhone 4 secara keliru). Situs mereka dibanjiri oleh fanboy Apple yang marah, sebagian besar mengancam berhenti berlangganan Consumer Reports. Apa yang terjadi? Beberapa ahad kemudian Consumer Reports menarik laporan tersebut dengan mengajukan permohonan maaf.
Jika sebuah lembaga penelitian tunduk pada tekanan dan membatalkan hasil penelitiannya hanya alasannya yakni ‘ancaman berhenti berlangganan’, maka dapat dipercaya serta reputasi penelitian yang dihasilkan oleh lembaga semacam ini terperinci bermasalah!
Lalu, apakah Surface bebas Masalah?

Bukan! Laporan dari Consumer Reports memang bermasalah. Namun kalau kita melihat dengan jernih, perangkat Surface bukannya bebas masalah. Di banyak sekali forum, contohnya Windows Central, beberapa pengguna juga mengeluhkan permasalahan yang mereka miliki terkait perangkat Surface.
Namun tentu saja hal ini tidak sanggup dijadikan generalisasi bahwa ‘seluruh perangkat Surface bermasalah dengan reliabilitas dan sebaiknya tidak dibeli’ sebagaimana yang diungkapkan oleh Consumer Reports.
Jika kita berpikir secara ilmiah dan mempertanyakan kaidah penelitian pada poin-poin yang diungkap oleh Daniel Rubino di atas, maka kita sanggup mengambil pembelajaran dan kesimpulan sebagai berikut:
- Validitas survei Consumer Reports layak dipertanyakan alasannya yakni cacat dari metode penelitian serta riwayat dapat dipercaya lembaga tersebut.
- Kita dihentikan menafikan laporan permasalahan pengguna Surface, dan sanggup kita jadikan pembelajaran kalau kita berminat untuk memakai Surface sebagai penunjang acara harian kita.
Bagaimana pendapat kau perihal laporan dari Consumer Reports tersebut? Tuangkan opini kau di kolom komentar!
Sumber: https://winpoin.com/
0 Response to "Menelaah Penelitian tentang Surface – Validitas Laporan Meragukan"
Post a Comment